Kategori: Piweling

  • Segala Sesuatu Tergantung Niatnya

    Segala Sesuatu Tergantung Niatnya

    Segala Sesuatu Tergantung Niatnya Pemudatanbihun.Com Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya.

    Segala Sesuatu Tergantung Niatnya

    Segala Sesuatu Tergantung Niatnya

    Segala Sesuatu Tergantung Niatnya

    PERINGATAN apabila ada orang melakukan ibadah
    Sekutu harapanya yang dituju
    Bangsa agama dan dunia Disatukan

    Maka yaitu tidak berpahala sampai akhirat
    Dan walaupun sedikit bercampurnya
    Karena dunia riya’ haram nyatanya
    Pun tidak berpahala di akhirat ketemunya

    Itu qaul mukhtar ulama berbicara
    Orang ahli sufi yang sudah mashur

    Tetapi mukhtar imam ghozali berpendapat
    Itu dilihat apabila banyak niatnya yang bagus
    Maka ada pahalanya yang dilakukan
    Apabila banyak karena dunia niat riya’nya
    Atau sama, maka tidak ada pahalanya

    Itulah ucapan yang mu’tamat berbicara
    Disiksa orang yang riya’ haram ketemunya
    Dan terdapat riya’ diampuni ditahukan
    Sebab sudah berusaha tidak menyengaja

    Lantas diampuni orang yang niat kepada tuhan
    Melakukan ibadah sebisanya bersungguh-sungguh
    Dhahirnya ikut kepada nabi muhammad
    Batinya mengharap kepada Allah besarnya rahmat

    Semampunya cita-cita kepada Allah ma’rifat
    Peraturan syariat yang dipegangan
    Lebih haq cita ma’rifat dihatinya
    Yang jadi penyebab menyucikan hati dari dosa.

    ( Abianal khawaij, kurasan 6 kurasan 70)

    Pengertian Niat

  • Penjelasan Nikmat Secara Umum

    Penjelasan Nikmat Secara Umum

    Penjelasan Nikmat Secara Umum

    Penjelasan Nikmat Secara Umum

    Utawi pertelane wong pinaringan nikmat # Kawilang taufiq manfaat akhirot
    Yoiku pinaringan ngilmu lan arto manfaat # Lan kamulyan dadi nulungi ing ngibadat
    Netepi wajib ngedohi maksiatan # Dhohir batin nejo ing alloh karidhoan
    Sarirane ngadil derajate kaluhuran # Dadi soyo wuwuh ngibadah kabecikan
    Mulyane dadi muwuhi tulong kuwat # Nindaaken amar noho laku syariat
    Ngajak ngibadah kerono allah nyegah lepat # Iku lah ni’mate alloh nulungi ing to’at
    Naliko wuwuh ngilmune artane jujur # Iku dadi wuwuh maring alloh milahur
    Syariat ditot ginawe luhur # Sakuwasane saking harom mungkor
    Ikulah wong pinaringan taufiq ingaranan # Kelawan sabenere dadi muwuhi kabecikan
    Lan ringan ngedohi saking ma’siatan # Adepe atine maring Alloh kang dadi karidhoan
    Datengaken syariat saking alloh perintah # Iku alim adil kulma’e rosululloh
    Ngedohi saking kang dadi kharome lenggah # Sebab ora kuwoso saking mungkare nyegah
    Milih lungguh halal majlisan # Ugo kuwoso nyegah saking olo ma’siatan
    Iku lah wong pinaringan taufiq temenan # Ngenani doso nuli tobat linakonan

    ابين الحواءج ج ٥، كورسن ٥٨

    Penjelasan Nikmat Secara Umum

    Artinya :

    Sesungguhnya orang yang di beri nikmat
    Terbilang taufiq manfaat di akhirat

    Yaitu mendapatkan ilmu dan harta yang bermanfaat
    Dan kemuliaan jadi penolong ibadahnya

    Melakukan kewajiban dan menjahui maksiat
    Lahir batin menuju kepada ridho Allah

    Pribadinya berprilaku adil serta derajatnya tinggi
    Menjadi semakin baik dalam beribadah dan bertambah kebaikanya

    Kemuliaanya menjadikan lebih kuat untuk menolong
    Melakukan amar ma’ruf menjalankan syariat

    Mengajak ibadah karena Allah serta mengajak mencegah kesalahan
    Itulah nikmatnya Allah menolong untuk taat

    Ketika semakin tambah ilmu dan hartanya
    Itu menjadikan semakin yakin kepada Allah

    Syariat diikuti dijadikan luhur
    Semampunya menghindari perkara yang haram

    Itulah yang dinamakan orang mendapat taufiq
    dengan sebenarnya serta menjadikan tambah kebaikanya

    Dan mudah untuk menjahui maksiat
    Menghadapnya hati untuk mencari ridho_Nya

    Mendatangkan syariat perintah dari Allah
    Itu Alim ‘adil penggantinya Rosulalloh

    Menjauhui dari penyebab keharaman tempat
    Karena tidak berkuasa untuk mencegah kemungkaran

    Memilih untuk duduk di majlis yang diperbolehkan
    Juga berkuasa mencegah dari jeleknya maksiat

    Itu lah orang yang mendapat taufiq sesungguhnya
    Terkena dosa secepatnya bertaubat dilakukan.

    (Abianal khawaij , juz 5 , kurasan 58)

  • Memperbincangkan Orang Khawas!! Ketahui Dulu Kewajiban Wali Awam

    Memperbincangkan Orang Khawas!! Ketahui Dulu Kewajiban Wali Awam

    Memperbincangkan Orang Khowas

    Memperbincangkan Orang Khawas

    Endi becik e setengah wong ulamo # Ngerteni tariqoh benere syarak agomo
    Nutur derajat luhur khoas nomo # Tetapi sarerane dewe harom dergimo
    Podho kandek rumongso doso kateksiran # Derajate sarerane dewe tan kinaweruhan
    Temah kekel fasiq taksir kekurangan # Wajibe sarerane temuli tan ingulatan
    Ikulah setengah alim bener pituturane # Tetapi sarerane tan weruh kawajibane
    Kelunto-lunto kekel fasiq sasar lakune # Akehe ilmu muhung donyo nejane
    Podho nutur ing kelakuhane wong auliya’ # Kang bener tariqote mareng Allah senediyo
    Iku ngalim mihung nutur ing wong mulyo # Ilmune lan amale dewe akeh siyo
    Barang lakune anut umbyung ing awam # Tan nejo netepi wajib tinggal harom
    Pancene meksih bingung salah paham # Durung ngerti toriqoh bener agomo Islam
    Toriqote dewe teksir tan kinaweruhan # Katungkul lobo muhung gawe pituturan
    Maring wong ahli donyo ginawe tulungan # Kehe pitutur soyo wuwuh gedhe kadosan
    Wajibe syarak sak kuasane diusiho # Gugur wajibe sebab tan kuwoso gaweho

    Memperbincangkan Orang Khawas

    Kritikan KH. Ahmad Rifai’i dalam Kitab tarajumah

    Artinya

    Di mana baiknya sebagian ulama’ # Mengetahui tariqah yang benar menurut syarait agama

    Membicarakan derajat tinggi orang khoas # Tetapi dirinya sendiri berdosa,bingung dalam beragama

    Pada berhenti, merasa dosa, dan tidak mau berusaha # Derajat dirinya sendiri tidak mengetahui

    Sengaja melanggengkan fasiq,menyengaja kekurangan # Kewajiban atas dirinya sendiri tidak dipelajari

    Itulah sebagian alim benar ucapannya # Tetapi dirinya sendiri tidak melihat kewajibannya

    Terus-menerus selalu fasiq sasar perilakunya # Banyaknya ilmu hanya bertujuan dunia

    Pada membicarakan perilakunya auliya’ # Yang benar tariqatnya kepada Allah yang dituju

    Itu alim yang hanya membicarakan orang mulia # Ilmu dan amalnya sendiri banyak yang sia-sia

    Perkara berprilakunya mengikuti kepada orang awam # Tidak berniat melakukan kewajiban meninggalkan haram

    Pastinya masih bingung salah paham # Belum mengetahui tariqah yang benar menurut agama Islam

    Tariqatnya sendiri sengaja tidak diketahui # Condong,senang hanya untuk dibicarakan

    Kepada orang ahli dunia dibuat pertolongan # Semakin banyak berbicara semakin tambah berdosa

    Wajibnya syara’ sebisanya diusahakan # Gugur kewajibannya sebab tidak bisa berbuat.

    Dengan tulisan di atas bagi Anda yang masih sering Memperbincangkan Orang Khawas diharapkan untuk mencari guru pembimbing atau guru spritual. Agar dalam mengamalkan ilmu dapat berjalan sesui syariat serta terus meerus dalam bimbingan guru tersebut. Jika ada kesalahan atau tingkah laku yang kurang pas terustama amalan-amalan, maka bagi guru tersebut dapat mengingatkan.

    Baca juga: Tarajumah Bukan Ajaran

    wali